Assalamualaikum Sahabat Kuncimedia
Salam Berbudi.....Belajar setiap sub pembahasan materi fisika tidak lengkap bila belum pernah melakukan praktik. Dibawah ini kami coba memberikanlks praktikum pengukuran dari beberapa sumber.
Inilah langkah penyusunan praktikum pengukurannya
Tujuan Praktikum
- Siswa
dapat memahami konsep pengukuran dari besaran pokok
- Siswa
dapat menggunakan alat-alat dasar fisik
Teori Dasar Praktikum
Besaran
adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, mempunyai nilai dan satuan.
Dalam fisika besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
menyatakan sifat dari benda yang dinyatakan dalam angka melalui hasil
pengukuran. Besaran Pokok adalah besaran yang satuanya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Sedangkan besaran
turunan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
No
|
Besaran
Pokok
|
Satuan
|
1
|
Panjang
|
Meter
(m)
|
2
|
Massa
|
Kilogram
(gr)
|
3
|
Waktu
|
Sekon
(S)
|
4
|
Suhu
|
Kelvin
(K)
|
5
|
Kuat
Arus
|
Ampera
(A)
|
6
|
Intentitas
Cahaya
|
Candela
(Ca)
|
7
|
Jumlah
Zat
|
Mol
(N)
|
No
|
Besaran
Turunan
|
Satuan
|
1
|
kecepatan
|
m/s
|
2
|
percepatan
|
m/s2
|
3
|
luas
|
m2
|
Pengukuran
adalah kegiatan mengukur atau membandingkan sesuatu besaran dengan satuan. Pada
pengukuran digunakan alat ukur untuk mengukur.berdasarkan satuan yang di ukur,
alat ukur dapat dibedakan menjadi 3 yakni alat ukur dengan besaran panjang,
besaran massa benda (neraca ohauss,timbangan pasar dll) dan besaran waktu. Alat ukur besaran panjang terdapat beberapa
jenis yang mempunyai ketelitian yang berbeda tingkat. Alat ukur tersebut adalah
:
- Mistar
adalah alat ukur panjang yang paling banyak digunakan oleh orang. Skala penggaris
biasanya dalam cm dengan ketelitian 1mm
- Jangko
sorong adalah alat ukur panjang. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang
rahangnya bisa digeser . Alat ukur ini mempunyai ketelitian 0,1 mm
Mikrometer
sekrup adalah alat ukur panjang yang cukup presisi. Alat ini mempunyai ketelitian 0,01 mm.
Alat dan Bahan
Praktikum
- Jangka
sorong
- Mikrometer
Sekrup
- Neraca
Analisis
- Balok
Tembaga
- Uang logam
Prosedur Praktikum
Pengukuran diameter
uang koin dengan jangka sorong :
- Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi jangka sorong yang
digunakan.
- Tentukan
sekala terkecil dan batas ukur dari jangka sorong
- Ukurlah
diameter uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
- Rapikan
kembali alat dan bahan yang telah digunakan
Pengukuran ketebalan
uang koin dengan mikrometer sekrup :
- Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi mikrometer sekrup yang
digunakan.
- Tentukan
sekala terkecil dan batas ukur dari mikrometer sekrup
- Ukurlah
ketebalan uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
- Rapikan
kembali alat dan bahan yang telah digunakan
Pengukuran panjang,
tinggi dan tebal balok tembaga dengan mikrometer sekrup :
- Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi mikrometer sekrup yang
digunakan.
- Tentukan
sekala terkecil dan batas ukur dari mikrometer sekrup
- Ukurlah
panjang,tinggi dan ketebalan balok tembaga. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
- Rapikan
kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
Pengukuran benda
dengan neraca Ohauss ;
- Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi neraca Ohauss yang
digunakan.
- Tentukan
sekala terkecil dan batas ukur dari neraca Ohauss
- Ukurlah
massa dari uang koin dan balok tembaga. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
untuk setiap benda
- Masukkan
data hasil pengamatan ke dalam tabel
- Rapikan
kembali alat dan bahan yang telah digunakan
Data Hasil Praktikum
A. Pengukuran diameter uang logam dengan jangka sorong
Alat Ukur
|
Skala
Terkecil
|
Batas Ukur
|
Jangka
Sorong
|
|
|
Ulangan
|
Diameter
|
d( mm)
|
d2
(mm2)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
Rerata SD
|
|
B. Pengukuran ketebalan uang logam
dengan mekrometer sekrup
Alat Ukur
|
Skala
Terkecil
|
Batas Ukur
|
Mikrometer
sekrup
|
|
|
Ulangan
|
Tebal
|
T (mm)
|
T2
(mm2)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
Rerata SD
|
|
C. Pengukuran balok tembaga dengan
Mikrometer Sekrup
Alat Ukur
|
Skala
Terkecil
|
Batas Ukur
|
Mikrometer
sekrup
|
|
|
Ulangan
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
p(mm)
|
P2(mm2)
|
I (mm)
|
L2(mm2)
|
t (mm)
|
T2(mm2)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
Rerata SD
|
|
|
|
|
|
D. Pengukuran Massa uang
logam dan balok tembaga dengan neraca Ohauss
Alat
Ukur
|
Skala
Terkecil
|
Batas
Ukur
|
Neraca
Ohauss
|
|
|
Ulangan
|
Uang
logam
|
Balok
tembaga
|
massa(gr)
|
Massa
(gr)
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
Rerata
SD
|
|
Pertanyaan
Tugas sebelum praktikum
- Jelaskan
apa yang dimaksud dengan pengukuran
- Sebutkan
yang termasuk kedalam besaran pokok
beserta satuan dan alat ukurnya.
Tugas setelah
praktikum
- Laporkan hasil pengukurun itu lengkap dengan ketidakpastiannya
- Hitunglah
volume dari uang logam dan balok tembaga yang telah diukur dengan perhitungan
rumus (nyatakan dalam bentuk angka penting)
- Buatlah
kesimpulan dari percobaan ini
- Adakah
perbedaan antara pengukuran besaran panjang dengan menggunakan mikrometer
sekrup dan jangka sorong? Jelaskan
Catatan aspek penilaian pratikum meliputi
: Tugas sebelum dan sesudah praktikum, proses praktikum, ketelitian, kesimpulan
akhir